Senin, 31 Desember 2012

Tuhan


Tuhan..
Tuhan..
Tuhan..tolong dengarkan aku

Tuhan, kau tahu?
Aku disini merenung
Aku menangis
Aku merindukanmu..
Izinkan aku mengadu kepadamu..

Tuhan..
Hidupku begitu nyaman, 
ketika bangun aku disadarkan mimpi yang begitu indah..
Tuhan..
sungguh, dunia ini membuatku terhanyut...
Terhanyut dalam hidup yang begitu indah..
Terhanyut dalam hitam putihnya kehidupan..
Terhanyut akan mimpi yang hanya kugantungkan...
Terhanyut dalam harapan yang tak disertai perjuangan..
Terhanyut dalam angan-angan...
Terhanyut dalam gelimangan dosa yang tak pernah kusadari...

Tuhan...
Biarkan tahun ini menjadi tahun penutup dalam kehanyutanku...
Biarkan tahun ini menjadi catatan dalam hidupku...
Tolong catat kebaikanku..
Tolong hapus keburukanku..

Tuhan..
Tuntun aku untuk membuka lembaran baru...
Bantu aku untuk mengisi lembaran baru dalam hidupku...
Bantu aku untuk mengisi buku harianku....
dengan tinta indah berwarna-warni..

Tuhan..
jangan hanyutkan aku dalam hidup yang terlalu nyaman...
sampai akhirnya aku lupa diri...

Tuhan..
tolong tuntun aku..
ingatkan aku jika lalai..
bantu aku untuk berjuang..
temani aku dalam sepiku...

Tuhan..
cukuplah engkau sebagai temanku
cukuplah engkau sebagai sahabatku
cukuplah engkau sebagai pengingat bagiku
cukuplah engkau sebagai tempat berkeluh kesah bagiku
cukuplah engkau motivator terbesar dalam hidupku..

Tuhan..
Aku rindu..
tuntun aku Tuhan..
biarlah masa lalu menjadi sebuah kenangan,
masa kini menjadi kenyataan,
dan masa depan adalah impian yang akan menjadi kenyataan..
Tuhan..oh Tuhan....

Jumat, 28 Desember 2012

Lepaskan Semua Belenggu

Pernah ga, kamu ngerasa punya unek-unek dalam hati?
Pernah ga, kamu ngerasa keganggu sama pikiran-pikiran negatif?
Pernah ga, kamu ngerasa jadi pesimis?
Pernah ga, kamu ngerasa terbelenggu dalam hidup?

Jawabannya : Tentu pernah...

Solusinya gampang,
Lepaskan semua belenggu dalam hidup...
Jangan buat belenggu itu bersemayam dalam hatimu...
Jangan buat belenggu itu menghambat kesuksesanmu...

Pikirkanlah hal-hal positif dalam hidup....
Musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri....

Pernah kusampaikan kalimat ini pada seseorang...


Intinya musuh terbesar dalam hidup kita itu adalah diri kita sendiri....
Dia yang bakal jadi musuh terbesar...lewat apa?Tentu aja lewat pikiran kita....
Ketika kita berpikir kita bakal sukses....dunia dan alam sekitarnya,,serta file-file yang ada di otak kita itu bakal nunjukin jalan dan bantuin buat kesuksesan kita....
Dan ketika kita berpikir gagal....maka semuanya bakal mendukung buat gagal....
Pikiran itu melahirkan mindset, mempengaruhi fisik, mempengaruhi perasaan....
Pikiran-->pikiran-->pikiran-->akibat
Apapun yang kamu pikirkan akan menjadi arah bagi akal. Sebisa mungkin akal akan bekerja dan mewujudkan pikiran kamu...jadi kunci sukses itu sebenernya dari pikiran positif, sehingga alam dan sekitar kita itu bakal mendukung semuanya...
Oke dari pikiran positif itulah, kita harus tau kapan kita akan mewujudkan mimpi kita, trus cari cara buat merealisasikannya...
Action, action, action......
Trus ada satu hal yang paling mendukung kesuksesan kita "Tuhan"....
Karena segalanya bakal mudah klo kita berusaha, disertai ibadah dan doa....
Kita udah jungkir balik pun, kerja keras klo "Tuhan" sampai kita lupain semua akan "nol"....


Intinya lepaskan semua belenggu dalam diri....
Ketika kamu mencoba melepaskan semua belenggu itu, rasa nya luar biasa....
Semangat akan muncul....
Dan hanya diri kita sendiri yang mampu menjaga dari belenggu-belenggu itu....

NB :
Terimakasih buat semua sarannya...
Terimakasih buat nasihatnya....
Itu lebih dari cukup...
Thank....



Kamis, 27 Desember 2012

Surat Dari Sahabat

Mulai hari ini :


Perhatikan pikiran Anda sebelum berubah menjadi konsentrasi.
Perhatikan konsentrasi Anda sebelum berubah menjadi perasaan.
Perhatikan perasaan Anda sebelum berubah menjadi perilaku.
Perhatikan perilaku Anda sebelum berubah menjadi hasil.
Perhatikan hasil yang Anda dapat sebelum menentukan jalan hidup Anda.

Anda bukan label yang disandangkan oleh Anda sendiri, dan bukan label yang disandangkan oleh orang lain pada Anda.
Anda bukan kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, frustasi, atau kegagalan.
Anda bukan usia, berat badan, bentuk tubuh, atau warna kulit Anda.
Anda bukan masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang.

Anda adalah mahkluk paling baik yang diciptakan Allah.
Jika ada orang mampu mewujudkan sesuatu di dunia, Anda pasti bisa mewujudkannya, bahkan bisa lebih baik.
Ingatlah bahwa malam adalah awal bagi siang.
Musim dingin adalah awal bagi musim panas.
Penderitaan adalah awal bagi ketenangan.
Kesulitan adalah awal bagi kebaikan.
Sikap optimis pada kebaikan adalah awal kekuatan diri.
Karena itu, nikmati setiap waktu Anda.
Anggaplah sebagai babak akhir kehidupan Anda.
Hiduplah dengan cinta kepada Allah.
Hiduplah dengan meneladani ahklak Rasulullah SAW.
Hiduplah dengan cita-cita.
Hiduplah dengan perjuangan.
Hiduplah dengan kesabaran.
Hiduplah dengan cinta.
Hargailah kehidupan.


NB :
Di ambil dari buku terapi berpikir positif
Karangan Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)






Selasa, 25 Desember 2012

BEASISWA : Jalan Terang Untuk Pendidikan



            Pendidikan merupakan hal terpenting bagi kehidupan semua orang. Setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam kehidupan. Pendidikan secara umum merupakan suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri setiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Salah satu pendidikan bagi setiap manusia diperoleh dari pendidikan formal.
            Di dunia pendidikan, tidak asing lagi kita mendengar kata beasiswa. Dulu, beasiswa identik dengan seseorang yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dalam dunia akademik. Sekarang menurut pengamatan saya, beasiswa identik dengan seseorang yang mempunyai kemampuan atau semangat belajar yang tinggi, namun kekurangan dalam hal finansial. Saat ini, terkadang ada seseorang yang berbakat dan tidak ada masalah dalam  hal finansial enggan memperoleh beasiswa. Alasannya, karena beasiswa identik dengan kekurangan dalam hal finansial. Namun, sebenarnya apa yang di maksud dengan beasiswa?
            Beasiswa merupakan pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan, ataupun yayasan. Pemberian beasiswa ini dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja setelah selesainya pendidikan. Menurut saya, beasiswa itu merupakan sebuah penghargaan yang harus diberikan kepada setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang semakin layak. Sehingga beasiswa menjadi jalan terang untuk pendidikan.
            Menurut saya beasiswa pada dasarnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu : beasiswa untuk individu yang berprestasi, beasiswa untuk individu yang berprestasi dan kekurangan secara finansial, dan beasiswa untuk individu yang kekurangan secara finansial. Pembagian kategori ini, saya hubungkan dengan realita yang memang terjadi pada saat ini.
            Pertama, beasiswa untuk individu yang berprestasi. Kategori ini merupakan sebuah penghargaan untuk semua individu yang berprestasi agar mendapatkan haknya dalam hal pendidikan, tanpa melihat keadaan finansialnya. Dalam arti mau kaya atau miskin sama saja, asalkan berprestasi. Beasiswa ini bisa dalam bentuk sekolah ke luar negeri atau beasiswa yang diberikan pada pelajar/mahasiswa yang berjasa menemukan sesuatu hal baru. Contoh, beasiswa yang diberikan kepada siswa perakit mobil esemka sebagai apresiasi untuk menjadikan para perakit ini menjadi pemimpin dalam pembuatan mobil sejenis. Beasiswa ini juga diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi pelajar lain dan menambah semangat mereka untuk selalu berprestasi.
            Kedua, beasiswa untuk individu yang berprestasi dan kekurangan secara finansial. Hal ini dilakukan untuk mendukung kemajuan individu yang memang berprestasi, namun kendala terbesarnya dalam hal dana. Tanpa ada beasiswa, bisa saja mereka yang berprestasi ini kemungkinan akan putus sekolah. Akan tetapi, dengan adanya beasiswa ini diharapkan memberikan semangat bagi mereka yang kekurangan secara finansial, agar terus berprestasi.
            Ketiga, beasiswa untuk individu yang kekurangan secara finansial. Hal ini dilakukan sebagai aplikasi dari hak pendidikan bagi setiap orang. Pada faktanya, di dunia pendidikan formal, Menteri Pendidikan menyatakan bahwa pada tingkat Sekolah Dasar saja angka putus sekolah mencapai 1,3% atau setara dengan 400.000 siswa. Jumlah lulusan yang tidak melanjutkan ke Jenjang Sekolah Menengah Pertama mencapai 7,2%. Kenyataan ini sangat berkaitan dengan kemiskinan. Sebab keterbatasan dana menyebabkan siswa dari keluarga yang kekurangan secara finansial tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
            Beasiswa itu sangatlah penting dan merupakan jalan terang untuk pendidikan. Artinya, beasiswa ini ada untuk mendukung dunia pendidikan yang semakin maju. Pada dasarnya pendidikan itu penting. Salah satunya, pendidikan diciptakan untuk memanusiakan mausia. Yang membedakan manusia dan bukan manusia adalah dari kebudayaan. Dengan kebudayaan mereka menjadi manusia, yaitu manusia yang lebih baik. Dengan memiliki kebudayaan dan menciptakan kebudayaan.
            Di era globalisasi dengan segala kecanggihannya, setiap individu dituntut untuk mempunyai pendidikan yang tinggi. Setidaknya pendidikan bermanfaat untuk individu tersebut agar bisa menghadapi kehidupannya. Pendidikan ditempuh dengan waktu yang tidak singkat, dibutuhkan kerja keras dalam hal menempuh pendidikan formal pada khususnya.
            Orang yang berpendidikan itu lebih bermanfaat bagi masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang dibutuhkan di masyarakat. Sekalipun dari segi materi tidak berlebihan, namun konstribusinya terhadap orang banyak tidak diragukan lagi. Pada faktanyanya, ilmu pengetahuan tidak selalu bisa mendatangkan materi berlimpah. Namun orang yang berpendidikan bisa mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
            Pendidikan, bagaimanapun dan sampai kapanpun, mutlak bersentuhan dengan jati diri manusia. Melalui pendidikan itulah diupayakan terbentuk jati diri manusia berdasarkan keluhuran. Ketersediaan biaya pendidikan dalam bentuk beasiswa, harus menjadi landasan pijak agar akhirnya semua individu lulus sebagai pribadi yang bermartabat secara moral dan etik. Itulah sebabnya, beasiswa disalurkan bukan sekedar diperlakukan sebagai karitas, tetapi justru mengusung misi transformatif untuk mengondisikan terbentuknya kehidupan yang sepenuhnya bermakna.
            Dalam sebuah artikel di media cetak, pernah dipaparkan sebuah fakta di tengah kehidupan masyarakat bahwa eks pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus Halomoan merupakan contoh figur yang riwayat pendidikannya ditandai oleh penerimaan beasiswa. Akan tetapi, Gayus Tambunan kemudian dikenal luas sebagai abdi negara yang korup dan menjungkir balik konsepsi birokrasi publik. Pemerintah mengawal proses pendidikan seorang Gayus semata dalam konteks pemberian beasiswa, tapi gagal membentuk pribadi dan jati diri yang bermartabat secara etik dan moral. Bercermin pada kenyataan buruk ini, untuk apa lalu beasiswa diberikan jika pada akhirnya seseorang malah mengutuhkan dirinya sebagai seorang koruptor di kelak kemudian hari. Maka, dari sekarang hingga masa depan, memberikan beasiswa harus dikaitkan secara kongkret dengan pendidikan karakter. Beasiswa mutlak diperlakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan karakter. Sekali, lagi beasiswa dapat menjadi jalan terang untuk pendidikan. Kemudian hasil dari pendidikan tersebut, akan menjadi hitam atau putih pada dasarnya tergantung dari individu tersebut.

NB : 
Diikutsertakan dalam lomba Essay Competition Pemburu Beasiswa

Senin, 24 Desember 2012

Ruang Kosong

Dulu ruang ini kosong...
Kemudian ruang ini terisi...
Itu sebuah kesalahan atau tidak....entahlah

Aishhhh....mestinya ruang ini tetap kosong
Dan dibiarkan kosong, sampai akhirnya datanglah seorang waktu

Kini ruang ini sudah terisi, tapi kadang terasa kosong
Mestinya ruang ini tetap kosong
Sekali lagi "sampai akhirnya datanglah seorang waktu"

Tanggung...
Bukan itu kata yang tak tepat
Sudahlah...
Bukan itu kata-kata seorang pesimis...

Perjuangan, Impian, Harapan, dan Cita-cita

Sekarang ruang yang sudah terisi
Dijaga sampai akhirnya datang seorang waktu
Menyesal?
Tidak....biarlah ruang yang terisi ini menjadi harapan untuk masa depan
Menjadi impian untuk masa depan

Semua akan ada fasenya....
Biarlah fase yang lain terus diperjuangkan, untuk impian, harapan, dan cita-cita di masa depan
Ruang yang terisi ini, hanya salah satu dari fase itu
Kejarlah fase-fase yang lain
Berjuanglah
Bulatkan tekad
Tegarkan diri
Semangat
Selalu Optimis

Apalah kata-kata di atas..
Aishhhhh.....hanya pembicaraan sebuah ruang

Sabtu, 15 Desember 2012

MEDIA SOSIAL : “Ibarat Sebuah Pisau"



         Sejak beberapa tahun terakhir, pengguna internet di Indonesia mengalami ledakan yang cukup dahsyat, bahkan diperkirakan menyentuh angka 40 juta. Sebuah angka yang cukup fantastis meski masih sangat jauh jika kita bandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk negara ini yang mencapai kisaran 200 juta lebih.
Dari sekian pengguna internet, hampir  sebagian besar dari mereka adalah para pengguna media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa kita jadikan sebagai pilihan. Meski begitu, tampaknya Facebook ataupun Twitter tetap menjadi yang paling digemari, meski belakangan ini media sosial lain seperti Google Plus mulai ikut bersaing.
Tumbuh-kembangnya “media sosial” seperti Facebook, Twitter, BlackBerry Messenger, dan lain-lain, pada hakekat nya merupakan kebutuhan masyarakat, yang tidak mungkin lagi dapat ditutup-tutupi dan dihalangi perjalanan nya. Keadaan seperti ini, seharusnya tidak mengagetkan. Alasanya, seiring dengan tahap-tahap pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, dimana setelah suatu bangsa mampu melewati "massa konsumsi tinggi", maka perkembangan ekonomi akan memasuki tahap "keping elektronika".
Kenapa media sosial? Mengacu pada statistik pertumbuhan media sosial, kawasan Asia paling cepat di dunia. Secara umum, populasi penggunaan internet di Asia mencapai 58 persen dari penduduk Asia yang mencapai 3.879.000.000. Di Indonesia pun pertumbuhan pengguna internet mencapai angka yang sangat signifikan. Berdasarkan data Comscore, pada Pebruari 2012 penguasaan domain internet di Asia Pasifik mencapai 33 persen. Lebih spesifik lagi, Burson-Masteller Asia Pasific 2011 menyatakan bahwa Indonesia adalah pengguna terbanyak kedua situs jejaring sosial Facebook. Jumlahnya mencapai 40 juta akun. Sementara pengguna Twitter mencapai 20 juta akun atau tertinggi kelima di dunia.
Menyikapi kehadiran media sosial, kita berharap agar Pemerintah tidak cukup puas hanya dengan menerbitkan UU tentang ITE. Namun, sudah seharus nya Pemerintah pun mampu menjadikan eksistensi media sosial ini sebagai "agent off change" sekaligus sebagai "penggerak utama" pembangunan, khusus nya dalam memasyarakatkan ide-ide baru ke masyarakat. Hanya, betapa keliru nya, jika Pemerintah memandang sebelah mata atau malah menjadikannya "musuh" dalam melakoni laju nya pembangunan ini.
Kekuatan media sosial tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, di Indonesia keberhasilan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta adalah dari kelihaiannya menggalang masa dan ‘promosi’ melalui media sosial. Di Amerika, keberhasilan seorang Obama menjadi presiden negara adidaya, disebabkan karena kemampuan penggalangan masa secara cepat dan efektif untuk melengserkan sejumlah diktator di Timur Tengah.
Pada dasarnnya teknologi itu sangatlah penting. Jika kita tidak mampu menggunakan teknologi, maka teknologi itulah yang akan meninggalkan kita di belakang. Di era sekarang dan mendatang, teknologi menjadi senjata utama untuk mengubah berbagai hal, termasuk budaya didalamnya. Peran teknologi menciptakan perubahan sangatlah besar. Dan tidak bisa dihalangi apalagi secara konvensional. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengelolanya secara tepat.
Media sosial bisa menjadi sebuah kekuatan sosial untuk mengkritisi pemerintahan, misalnya untuk membongkar kasus korupsi dan pelayanan publik yang tidak memadai. Kekuatan media sosial itu adalah pada lingkungan sosialnya. Komunitas menjadi hal yang utama dalam membangun sebuah kekuatan dari media online. Dan jejaring antara media sosial dengan media konvensional adalah jembatan antara sebelum mampu meraih kekuatan di media sosial. Hampir sebagian besar kekuatan media sosial itu dikuatkan oleh media massa konvensional, baik cetak maupun elektronik.
Semakin meningkatnya penggunaan media sosial tersebut, maka akan berdampak pada perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial itu merupakan suatu perwujudan dinamika kehidupan sosial. Maka, tentunya untuk mencapai dinamika kehidupan sosial itu, masyarakat selalu mengalami perubahan.
Ditengah-tengah masyarakat, kelompok-kelompok sosial yang ada bukanlah sesuatu yang statis atau tetap, melainkan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan yang diperlukan oleh kelompok tersebut. Pada dasarnya perubahan itu diperlukan karena kelompok sosial tersebut sudah tidak cocok lagi dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat ini. Melalui interaksinya denga manusia lain serta alam sekitarnya, manusia menyadari dan menemukan sesuatu yang lain, yang dilakukan untuk mengubah dan memperbarharui hidupnya.
Salah satu contohnya adalah semakin meningkatnya meda sosial menyebabkan gaya hidup pada masyarakat mengalami pergeseran, diantaranya sebagai berikut :
Ø  Perubahan mencari inforasi
Internet merupakan media yang penuh informasi. Sampai-sampai kita bisa mengatakan bahwa semua yang kita butuhkan bisa kita temukan di dunia maya ini. Termasuk media sosial dengan dukungan untuk melakukan posting atau tweet yang turut memperkaya informasi yang tersebar.
Hal ini didukung dengan semakin banyaknya media-media berita yang memanfaatkan media sosial untuk mensharing informasi yang mereka beritakan. Salah satu kemudahan dalam mencari informasi melalui media sosial ini adalah faktor efektifitas dan efisiensinya karena hanya dengan cara berlangganan atau masuk dalam jaringan pertemanan, perkembangan informasi akan dengan mudah diikuti. Walaupun mbah ‘Google’ tetap akan menjadi salah satu pilihan utama.
Ø  Perubahan gaya komunikasi
Saat ini, komunikasi secar konvensional mulai banyak ditinggalkan, seperti penggunaan telepon. Banyak orang yang lebih sreg dengan memanfaatkan akun media sosial mereka untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Media sosial memberi kemudahan dalam mendukung kebutuhan komunikasi ini. Cukup sekali share atau tweet, semua orang yang ada dalam lingkaran pertemanan akan mengetahuinya. Bayangkan jika kita harus menggunakan layanan SMS atau telepon dimana kita harus melakukannya satu per satu.
            Media sosial ibarat sebuah pisau. Media sosial dapat digunakan untuk membunuh ataupun membantu, pilihan penggunaanyya ada pada mereka yang menggunakannya. Sebagaimana pisau itu dibuat untuk membantu pekerjaan manusia dalam hal memotong sesuatu, maka media sosial merupakan alat bantu untuk meningkatkan manfaat dan aktivitas yang dilakukan. Media sosial mampu mempercepat gerak, serta memperluas penjangkauan yang dilakukan. Intinya, sangat tergantung dari penggunanya.
            Pengguna media sosial harus semakin cerdas untuk melihat perkembangan teknologi yang terus berlangsung dengan cepat. Beragam gadget dan aplikasi baru akan terus berdatangan. Hanya membutuhkan sebuah tujuan bersama agar teknologi tersebut tak menjadi sia-sia. Media sosial hanyalah sebuah alat bantu, bukanlah utama. Kekuatan dari media sosial adalah kekuatan kita, sebagai makhluk sosial yang memanfaatkan media sosial.

NB :
Diikutsertakan dalam Lomba Essay Online Natural FMIPA Unila

Satu Menit



Barusan, tepat pukul 08.44 saya termenung sejenak. Tak lama. Hanya satu menit. Satu menit saja untuk mengevaluasi semuanya. Satu menit saja untuk terdiam dan membisu. Satu menit saja hati ini bisa menangis.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hingga diri ini kadang terlena oleh cepatnya waktu. Diri ini terlalu tenang dan santai menjalani hidup. Dua puluh tahun. Usia yang begitu panjang. Bayi --> anak-anak --> remaja --> lansia. Posisi sekarang : menuju dewasa.
What are you doing? What have you get?Belum banyak yang bisa digapai. Belum banyak bermanfaat diri ini. Banyak target yang masih perlu di kejar. Banyak mimpi yang belum bisa di gapai.
Ingat waktu akan terus berjalan dengan cepat. Waktu tak bisa kembali. Hanya diri inilah yang harus bisa berkompromi dengan waktu. Bernegosiasi dengan waktu. Life is choice. Hidup itu pilihan. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya atau terus terlena oleh waktu. I have a dream. And believe me, I can make it happen.
Note (di ambil dari novel 5 cm) :”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu."

Jumat, 14 Desember 2012

Hanya Sekedar Tulisan

Hidup ini indah!
Sungguh sayang ketika hidup kita di buat susah...hidup dibuat runyam, tepatnya hidup di buat galau!
Setiap manusia membutuhkan teman dalam hidupnya.
Hidup ini akan semakin indah ketika dipenuhi dengan persahabatan, kebersamaan, kegembiraan, dan cinta.

Setiap individu manusia mempunyai visi dan misinya dalam setiap kehidupannya. Tidak ada satupun manusia yang sama dalam hidupnya. Secara fisik jelas berbeda. Adat, agama, bahasa, kultur, dll, bahkan pemikiran dan pendapat pun pasti berbeda. Dan kita harus menghargai perbedaan-perbedaan itu.

Ketika sebuah perbedaan menjadi penghambat dalam kebersamaan, maka carilah solusi terbaik dengan kepala dingin. Satu hal yang harus dimiliki setiap individu dalam hidupnya, yaitu kepekaan. Kepekaan sesorang dalam hidunya sangat diperlukan agar kita semua bisa saling berempati. Sebagai individu yang tak bisa hidup sendiri, maka manusia tersebut harus bisa berempati. Menyingkirkan ego pribadi, demi kepentingan umum. Itulah salah satu manusia yang berjiwa besar. Jangan korbankan kepentingan umum, karena kita yang terlalu angkuh. Jangan jadikan orang lain korban dalam egoisnya diri ini. 

Tak ada masalah yang tak dapat diselesaikan. Hidup itu pilihan. Hidup itu begitu disayangkan ketika kita membuatnya menjadi runyam.

Hidup ini memang terkadang rumit, namun serumit apapun kehidupan ini tetap harus kita jalani, yakinlah Tuhan pasti mempunya rencana yang lebih indah.....

Selasa, 11 Desember 2012

Rindu


Hai wanita tangguh! 
Sahabat setiaku !
Teman curhat yang ga pernah bosen dengerin rintihan anaknya..yang ga pernah bosen nelpon ampe berjam-jam.
Sungguh aku rindu.....Anakmu disini selalu berdoa untuk kebahagiaanmu...
Mohon dengarkan isi hatiku Ibu -,-
     Di malam yang dingin
     Dengan berselimut kesendirian
     Kuterbangun menatap langit langit kamarku
     Terlintas di benak sosok engkau
     Yang selalu menemaniku menjemput pagi
     Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari
     Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang
     Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang 
     Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan
     Karena saat ini ku jauh darimu...merantau di negeri orang
     Mekipun sebenarnya ku tak bisa
     Namun ku yakin semua itu akan berakhir
     Ibu………..
     Aku rindu dengan senyummu
    Aku rindu dengan kasih sayangmu
    Aku rindu dengan belai lembutmu
    Aku rindu akan pelukmu
    Ku ingin kau tahu itu
    Ibu……….
    Kau selalu ada
    Di setiap hembusan nafasku
    Di setiap langkah kakiku
    Di setiap apa yang ku gapai
   Karena kau begitu berarti dalam hidupku

Love you mom ^^
Salam rindu dari adinda....

Selasa, 20 November 2012

Kapan Lagi?

           Hei cewek tangguh! Ingat semua akan indah pada waktunya...heheheheh. Sebelum kelupaan, malam ini kita bernostalgia sejenak.
          Beberapa hari ini sore-sore pasti aja kita bareng ampe malem. Bareng terus di sebuah tempat mungil yang penuh dengan kesederhanaan. Penuh keceriaan, penuh kepenatan, penuh makanan #eh gaje....hahahaa.
          Abis kuliah dateng ke sekret, trus caw lagi berburu makanan. Wisata kuliner ceritanya. Semua berawal dari nasi goreng ayam di bara deket telkom...mantep banget. Besok-besoknya kita cari lagi tempat baru. Dari bara pindah ke bateng. Mulai dari nasi goreng yang bikin kita mager selama 30 menit. Bete banget da,,,bikin nasi goreng buat 2 porsi aja lambreto banget...perut laper, sendok garpu udah dipegang, mulut udah dzikir ngomel-ngomel. Eh tetep aja nunggunya lama banget. Pas nasinya dateng,,eh ga nyampe 10 menit makannya. Betetetette. Kapan lagi?
          Lanjut kita kuliner di Bakso Heran. Awalnya kita beli pecel. Satu lele dan satu ayam. Mantep banget.. Trus nganter dirimu makan di HC. Besok-besoknya lagi makan di Bakso Heran. Bakso nya mantep lah lumayan. Harganya juga lumayan...hahahah. Trus kita makan sate paling kece sebateng. Masa iya satu tusuk cuman 3 potongan kecil ayam doang. Bumbunya emang kece. Tapi harga ga berbanding lurus sama ukuran. Piringnya aja yang gede, nasinya? Udah kaya lontong aja....Hahahah. Kapan lagi?
          Lanjut hari ini makan lagi dah di Bakso heran.. dengan menu pecel yang sama. Tadinya mau di tempat baru, tapi tutup...yaaaa anda kurang beruntung.
          Kapan lagi? Tiap malem di anterin pulang sama isti. Awalnya sih basa-basi, cuman minta bareng ampe pangkalan ojeg. Padahal minta di anterin sampe rumah....Hahahah. Yaaa...kapan lagi? Pulang bareng malem malem. Kencan berduaan ditengah kelamnya perumdosen... So sweet kan? Yaaa walaupun terkadang ada orang ketiga atau keempat yang ngebuntutin kita2 klo lagi di motor. Hahaha. Kapan lagi? Sebelum PIMPI jadwal kita ke SC belum tentu sama, belum tentu bareng2. Tapi pas PIMPI yaaaaa.....lumayanlah intensitas barengnya semakin meningkat.
           Sempet di ajak bolos juga lhooooo sama ISTIQOMAH NURFITRI. Kapan lagi?hahahahha. Tapi tadi sempet bete nunggunya lambreto banget dah...ampe ngantuk ngantuk...hahahahahha. Kapan lagi? Hai cewek tangguh? Hanya kepadamulah diri ini merasa no problem minta di anterin pulang. Cewek tangguh kan pemberani.....Hahahhaha. Kapan lagi? Kapan lagi? Kapan lagi? Maaf juga klo bosen dengerin cerita kiki. Yaaaa pasti itu lagi itu lagi...hahahahhahah. Semoga masa masa ini akan menjadi bagian dari kenangan yang sangat indah. Menjadi sebuah cerita pada anak dan cucu cucu kita kelak. Cerita apa? Yaaaa....teman seperjuangan...hahahahhahaha

Minggu, 30 September 2012

Lihatlah Lebih Dekat...

     "Lihatlah lebih dekat dan kau kan mengerti..."

    ABK. Ya ABK...Anak Berkebutuhan Khusus. Sebelumnya saya tidak pernah mengenal mereka, apalagi bermain bersama mereka. Ya...ini adalah kali pertama saya memasuki dunia mereka. Ceritanya saya mengikuti sebuah pelatihan untuk menjadi trainer di sebuah SLB. Oke akan saya ceritakan....
      Dari jauh, pintu gerbang SLB sudah terlihat. Kalian tau apa yang saya rasakan? Ya betul. Dag dig dug ga jelas. Deg degan banget. Kali pertama saya masuk, saya langsung dihampiri seorang anak. Fadil namanya. Dia mengajak berkenalan dan menyalami saya. Pegangan tangannya begitu erat, sayapun gemetaran. Takut. Tapi saya mencoba menutupinya. Malu dong kalo rasa takut saya keliatan sama orang lain. 
      Pandangan saya menyebar ke seluruh pelosok SLB. Ada anak yang sedang bermain bola, ada yang sedang berlari-lari, ada yang sedang dangdutan, macem-macem deh pokoknya. Saya mencoba beradaptasi. Tak lama pandangan saya tertuju pada seorang wanita cantik. Ternyata beliau adalah guru kesenian di SLB ini. Cantik dan ramah. Kedatangannya disambut oleh anak-anak. Begitu akrabnya mereka. Saya terkagum-kagum. Dalam hati saya berkata "Saya ingin mengenal dunia ini, dunia yang belum pernah saya temui sebelumnya."
    Saya mendapat ilmu baru dari sana. Mereka mengatakan bahwa anak-anak seperti ini lebih jujur. Kita akan melihat ketulusan yang selalu terpancar dari mereka. Jangan takut. Lihatlah lebih dekat. Mengenal mereka akan membuat kita selalu bersyukur dan belajar banyak hal.
     Saya juga baru tau bahwa anak-anak seperti mereka tidak semuanya terlahir seperti itu alias genetik. Mungkin lebih dikenal dengan sebutan down sindrom. Ada juga yang waktu kecil mereka normal, tapi karena sesuatu hal (kasusnya anak ini jatuh dari tangga, sampai kepalanya bocor), alhasil dia jadi mengalami gangguan. Anak-anak seperti ini bukan anak-anak cacat. Tapi bisa dibilang kemampuan mereka hanya lebih lambat dari orang pada umumnya.
     Manusia memang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mungkin banyak hal yang anak-anak ini bisa lakukan daripada kita. Saya senang..bisa bermain bersama, bergembira, belajar main angklung, menari, berkomunikasi dengan mereka. Itu adalah hal terindah. Pertemuan yang singkat. Dalam hati saya bertekad bahwa ini adalah awal. Saya ingin mengenal mereka lebih dekat, berbagi kehidupan bersama mereka. Ingat lihatlah lebih dekat dan kau kan mengerti. Itu kalimat yang paling saya sukai.......

Rabu, 19 September 2012

Pesta Tanam Padi

     Hai kawan...
     Ada yang baru nih? Apa?
     Jadi hari selasa kemaren tuh saya praktikum di sawah. Mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan. Keren ga tuh?hahahha
     Klo boleh jujur mata kuliah ini yang paling saya ga suka...seru sih kotor-kotoran, tapi beuuuuh dapet nilainya paling susah banget. Bete ga tuh? Oke selow lah jalani aja.
     Saya tinggal di Sumedang. Rumah nenek saya juga deket sawah. Harusnya sih biasa aja. Tapi saya juga ga pernah sengaja masuk sawah. Haaaa
     Pas praktikum kemarin mau ga mau harus nyebur ke sawah. Buset dah kaki saya kayak kesedot. Tepatnya kesedot lumpur. Lumpurnya hampir selutut. Saya dan kawan saya menanam padi. Eitssss orang-orang udah mulai pesta tanam padi. Lah saya? Biasa nampang dulu di kamera...pose dulu yang paling tepat...hahahhaha
     Makin kesini makin panas aja. Terik mataharinya makin menyengat. Orang-orang pada ngatur jarak tanam biar nantinya rapih barisannya. Klo saya cuman pake insting.....saking pengen cepet kelar...Hahha. Tapi serulah pokoknya...hahahhaha.

Sabtu, 15 September 2012

'Keseleo' di Jurnalistik Fair

     Sabtu yang cerah....
     Ketika saya bergalau ria tak ada kuliah, akhirnya saya 'keseleo' di acara Jurnalistik Fair. Saya memang dari awal sudah merencanakan ikut JF. Keseleo di jurang yang tepat...hahaha. Kenapa? Well akan saya ceritakan pengalaman saya.
     Pagi-pagi saya udah stand by nih di gedung Andi Hakim Nasution, IPB. Termasuk teman saya Icha. Kami sengaja berangkat pagi-pagi supaya dapat tempat duduk yang strategis. Itu kebiasaan saya kalo ikut seminar pasti datang awal. Salah-salah tempat, nanti saya bisa tidak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Posisi duduk menentukan fokus atau tidaknya (hahaha...itu buat saya).
     Acara nya cukup ngaret. Saya benci itu...udah bete aja. Harusnya jam setengah 8 udah mulai...eh ngaret dah. Jam 9 kurang baru acara di mulai. Oke..tak masalah. Itu kebiasaan orang Indonesia. Jam karet. Kebiasaan itu harus kita ubah. Sulit? Ya bisa jadi. Tapi mulailah dari diri sendiri. Mulai dari kita dulu.
     Masuk ke sesi 1. Pembicaranya adalah Irwan Arif Riyanto. Kalo tidak salah beliau itu adalah kepala di Republika Online (ROL). Sesi ini sangat interaktif sekali. Beliau menjelaskan banyak hal tentang jurnalistik. Oke kalo saya nilai dari 1-10, maka  sesi ini saya beri nilai 8.
     Lanjut ke sesi 2. Ups dari Seputar Indonesia lho...mendatangkan pemimpin redaksinya langsung. Siapa hayooo? Arif Soeditomo..si presenter berita yang ganteng. Saya bertemu dia 2 kali. Dulu dia hadir di acara 'Rosi goes to Campus'. Seru....tapi pada awalnya dia kurang komunikatif, seperti sedang membawakan berita. Hahaha. Lanjut ke siaran langsung acara Jurnalistik Fair di Seputar Indonesia. Sekilas doang sih.  Zaldi. Kalian tau siapa dia? "Waspadalah waspadalah" yaa kata-kata itu. Kalian pasti bisa menebaknya. Reportase langsung dari AHN. Sesi ini saya beri nilai 8,75...hahha
     Setelah break, acara dilanjutkan dengan lomba presenter. Seru abis. Oke lanjut saja ke sesi terakhir. Pembicaranya adalah Bang Levi dan Kak Rifki. Mereka adalah orang-orang jurnalis, tepatnya mencari berita-berita investigasi. Hal yang paling saya ingat dari Bang Levi ketika beliau menanyakan "Berapa orang disini yang ingin menjadi jurnalis?". Banyak orang yang mengacungkan tangan. Beliaupun mengatakan "Benar sebanyak ini yang akan menjadi jurnalis? Jadi jurnalis itu tidak gampang, gajipun tak seberapa". Bang Levi ini menurut saya adalah sosok yang berkharisma. Saya kaget ketika tau beliau adalah insinyur Teknik Sipil dan Lingkungan. Hal yang paling saya ingat adalah ketika beliau mengatakan bahwa menjadi seorang jurnalis itu sulit. Harus jujur. Salah-salah memberikan informasi nanti malah kena hukum deh. Hal yang paling berkesan adalah ketika Bang Levi memutarkan video tentang pembantaian orang utan. Sedih banget. Judulnya "Orang utan seharusnya dilindungi....Tak dilindungi". Sesi ini saya kasih poin 9,9 deh.....hahahah pokoknya seru.
     Hem..ternyata dunia jurnalis itu seru. Saya jadi pengen belajar nulis. Jadi teringat dosen saya, beliau mengatakan bahwa selama kuliah beliau tidak pernah minta uang pada orang tuanya. Beliau hanya mengandalkan uang dari tulisannya. Termasuk tulisan-tulisan beliau banyak sekali yang masuk koran. Beliau bilang hampir 3 juta per bulan ia dapatkan dari menulis. Wow keren ga tuh. Menulis itu hal yang mudah sebenarnya. Kita hanya perlu duduk manis meluangkan waktu sejenak dan mengolah pikiran untuk menuangkan ide-ide kreatif yang ada dalam diri kita. Selain itu, kita harus banyak membaca untuk bisa menulis. Oke...
Selamat beraktivitas..

Selasa, 04 September 2012

Kenanganku di Kampung Pos



          Berawal dari sebuah keharusan untuk mengabdi, akhirnya pada tanggal 15 Juli kemarin saya dan 11 orang teman lainnya pergi ke sebuah desa bernama Kampung Pos. Untuk apa kami di sini? Kami disini hanya untuk mengabdi, membantu pendidikan di salah satu SD disana, tepatnya SDN Leuweung Kolot 07. Kami tahu betul bahwa kami tidak akan menyelesaikan pendidikan secara menyeluruh, akan tetapi satu langkah kami akan sangat berarti daripada tidak sama sekali. Kami belajar menjadi seorang guru disini dengan menerapkan sistem pengajaran fun learning.
          Saya pribadi sangat antusias, saya belajar menjadi seorang guru. Salah satu kutipan favorit saya adalah " Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya dan ia tidak akan pernah tahu sampai kapan pengaruhnya akan berakhir".
Kampung Pos inilah tempat yang akan menjadi kenangan saya. Saya tinggal bersama dua teman lainnya yaitu Maya dan Afina. Kami tinggal di rumah Bapak Ecep, beliau adalah seorang ustadz dan istrinya adalah salah satu pengajar di PAUD. Mereka adalah tuan rumah yang baik, sayapun merasa mempunyai orang tua baru di sana.
          Di Kampung Pos inilah saya menemukan sebuah kesenangan dan kegembiraan yang tidak akan pernah saya lupakan. Saya bertemu dengan anak-anak yang begitu ceria. Rona kebahagiaan selalu terpancar di wajah mereka. "IBU". Ya...mereka memanggil saya ibu. Sebuah sebutan yang sangat luar biasa bagi saya. Kebetulan saya mengajar anak kelas 3. Usia anak kelas 3 adalah usianya mereka masih menyukai kesenangan, bermain, dan bergembira. Setiap pagi dan sore kami selalu bertemu mereka, khususnya saya bersama anak kelas 3. Bocah-bocah kecil yang lucu, yang akan selalu saya kenang di lubuk hati yang terdalam. Begitu antusiasnya mereka belajar. Terkadang mereka "curhat" kepada saya, cerita-cerita tentang semua hal yang mereka ketahui. Anak-anak mengajari saya berbagai hal. Terutama belajar berbagai karakter anak. Saya belajar untuk menghadapi anak yang hiper aktif, pendiam, dll. Paling utama adalah pelajaran sabar. Sabar menghadapi anak-anak. Sabar mengajarkan anak yang masih belum bisa membaca, berhitung, dan banyak lagi. Setiap hari saya selalu merasa senang. Pikiran saya selalu fresh melihat tingkah pola anak-, walaupun saya juga suka kesal. Akan tetapi, rasa kesal saya kadang teredam melihat kepolosan mereka. Kelas saya ada 22 anak. Ada Iqbal si presiden kelas yang pemberani. Dika si pembuat onar dikelas. Kenapa disebut demikian/Karena setiap hari akan ada korban berjatuhan, yang menangis akibat ulahnya. Haa. Ada Ikhlas anak paling kalem di kelas. Kalian tahu Umay artis cilik.Yaa...wajahna seperti dia.Ikhlas ini adalah anak yang ngefans banget sama Coboy Junior. Termasuk 3 temannya yang lain, yaitu Dika, Iqbal, dan Wildan.  Selvia, anak paling pintar dan paling cantik di kelas. Dia seperti Afika. Ada Rizky anak yang aku suka. Dia itu anak yang mau berusaha, walaupun dia tidak bisa membaca. Dan anak-anak yang lain dengan berbagai macam karakter. Ada Ade, Eman, Ripaldi, Wahyu, Angga, Jamal, Ikhsan, Ardi, Sinta, Lia, Lupi, dkk. Cukup banyak. Potret-potret tingkah polah mereka akan selalu ada dalam kenanganku. Hal yang akan m,embuat saya rindukan dari Kampung Pos ini adalah anak-anak. Ketika kami berjalan, entah itu di sekolah, atau dimanapun...akan ada anak-anak yang menghampiri kami. Mereka saling berebutan hanya untuk bersalaman. Hem....selain itu, hal yang akan saya rindukan adalah sebuah kesederhanaan. Kami mengajar dan bersekolah apa adanya, di sebuah ruangan kecil yang tidak ada bangkunya.  Ruangan kecil dimana kami mengajar saling bersebelahan antar kelas. Sehingga fokus kami akan sering terganggu. Bernyanyi bersama, bermain bersama, begitu indah untuk dikenang. Saya disini bisa merasakan begitu sulitnya untuk mengatur anak-anak dan saya selalu mengolah pikiran saya untuk menghadapi mereka.
          Tapi semua kebehagiaan itu terasa begitu cepat. Di saat kedekatan sudah mulai tumbuh, kami harus berpisah. Ya..tepatnya hari ini tanggal 28 Juli 2012, kami haru meninggalkan Kampung Pos. Suasana perpisahan begitu mengharukan. Apalagi ketika saya harus berpisah bersama anak-anak kelas 3. Saya benar-benar sedih ban menangis. Kesedihan sayapu bertambah ketika melihat presiden kelas 3, yaitu Iqbal menangis. Saya belum pernah melihatnya seperti itu karena dia adalah anak yang riang dan pemberani. Saya begitu terharu ketika anak-anak di tanya "Senang ga kalian belajar sama Ibu dan Bapak?". Mereka menjawab "Senang bu 100%". Saya benar-benar terharu. Bahkan ada anak yang mengatakan "Bu Kiky disini aja, jangan pulang". Keharuanku semakin menjadi. Kebersamaan yang dibangun selama 2 minggu, terasa sebuah kebersamaan yang sudah bertahun-tahun lamanya. Lagu yang senang kami dendangkan adalah...
Aku berjalan
Ikan berenang
Ular Merayap
Burubg terbang
Hujan turun
Bunga berkembang
Allah ciptakan karena sayang, Allah ciptakan karena sayang...
          Setiap hari saya dan anak-anak pasti mendendangkan lagu itu. Perpisahan bukan berarti kita tidak akan pernah bertemu lagi. Jadilah anak yang rajin murid-muridku. Anak yang bisa membawa harum nama orang tuamu. Anak yang bisa dibanggakan oleh sekolah, bangsa, dan agama. Bermimpilah setinggi langit, sebab jika kau terjatuh kau tidak akan merasakan kesaklitan...karena jatuhmu hanya akan berada di atas awan. Ingatlah aku sebagai sahabatmu, ingatlah aku sebagai teman kecilmu yang menemanimu bermain setiap hari. Ingatlah teru kebersamaan kita. Jaga diri kalian baik-baik. Insya Allah kita pasti akan bertemu di lain waktu. Saya juga merasa sangat kehilangan orang-orang yang ada di Kampung Pos itu. Mereka begitu menerima keberadaan kami. Sekian.
***
Seorang murid tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.
***
IPB Mengajar
Berkarya untuk Negeri!Tebarkan Dedikasi!Bangun Indonesiaku!

Jumat, 31 Agustus 2012

Dirgahayu IPB ke-49 (1 Sept 1963 - 1 Sept 2012)


     Wah wah wah......tak terasa ya ternyata IPB sudah hampir memasuki usia setengah abad. Tepatnya hari ini tanggal 1 September IPB berulang tahun yang ke-49. Saengil cukkae hamnida IPB ^^

     Saya teringat satu kalimat yang diucapkan oleh Rektor kita pada Dies Natalis IPB tahun lalu, beliau mengatakan "Tidak ada alasan untuk tidak berprestasi, dan mari kita tingkatkan prestasi." Kalimat tersebut tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa saja, tetapi kepada seluruh pihak yang ikut memajukan IPB. Intinya harapan beliau dan mungkin harapan yang sama untuk kita semua adalah terus berinovasi dan meningkatkan prestasi di tahun-tahun yang akan datang.

     Dalam sejarah peresmian Institut Pertanian Bogor di Baranang Siang, Ir. Soekarno mengatakan dalam pidatonya....
 "Rakyat Indonesia akan mengalami celaka, bencana, malapetaka dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakyat saja tidak segera dipecahkan. Soal persediaan makanan rakyat bagi kita adalah soal hidup atau mati....."
Sangat jelas begitu pentingnya pertanian. Untuk itulah IPB muncul sebagai kampus pertanian terbesar di Indonesia.

     Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.

     Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Tahun 2004 IPB menerapkan sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional. Sistem ini hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

     Oke....Dirgahayu IPB ke-49. Semoga bisa terus mencari dan memberi yang terbaik, juga dapat memberikan manfaat bagi pembangunan pertanian nasional. Jayalah IPB kita.......

Tokoh Inspiratif (Danang Ambar Prabowo)

     Who is he?
     Teman-teman saya yakin kalian pasti tahu siapa dia. Right. Danang Ambar Prabowo. Beliau adalah Mahasiswa Berprestasi 1 Tingkat Nasional tahun 2007. Hem...kalo di ibaratkan artis ya beliau setara artisnya mahasiswa.
  Beliau ini adalah salah satu orang yang menginspirasi saya sejak pertama kali saya masuk IPB. Kagum. Ya...kagum. Satu kalimat yang mungkin bisa saya gambarkan untuk beliau. 
     Hal yang paling saya ingat tentang beliau adalah cerita tentang dua lembar kertas usangnya. Jujur saya mengenal sosoknya dalam acara Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) IPB. Tokoh yang sangat menginspirasi.
     Masih teringat ketika beliau bercerita bagaimana beliau menuliskan kalimat-kalimat pada dua lembar kertas buram pada saat beliau masih di Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Saat itu beliau baru menghadiri acara Achievement Motivation Trainer (AMT) dengan pembicara yang sangat luar biasa, Ustadz Aris Ahmad Jaya.
     Kata-kata yang membuatnya semangat adalah...
   "Banyak orang yang memiliki mimpi, namun mimpinya itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya adalah karena mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka dalam ingatan saja. Padahal ingatan manusia itu terbatas. Akibatnya kebanyakan dari mereka itu lupa dengan mimpinya. Dan ketika ingat kembali, waktu mereka telah habis. Dan hanya penyesalan yang dirasa."
     Danang Ambar Prabowo menuliskan mimpi-mimpinya. 100 target. Beliau mengatakan bahwa target-targetnya itu sangat sederhana, tanpa berpikir rumit, beliau benar-benar menuliskan apa yang ada di benaknya. Beliau menempelnya di pintu lemari, sehingga beliau bisa sering melihatnya. Beliau bercerita bahwa ada kepuasan tersendiri ketika melihatnya. Namun tak sedikit pula yang berkomentar setiap kali melihatnya.
"Buat apa Nang kamu nulis repot-repot begitu". "Sombong banget sih lo...." atau bahkan dengan nada meremehkan "Udah Nang, ini mah bukan lagi zamannya untuk bermimpi. Realistis sedikitlah."
     Beliau akhirnya melepas dua lembar kertas itu dan memindahkannya di atas tempat tidurnya. Alhasil setiap akan atau bangun pagi beliau dapat melihatnya. Setidaknya komentar-komentar itu tak terdengar lagi. Beliau tak sadar bahwa dua lembar kertas usang itu sudah begitu usangnya. Usang oleh berbagai macam coretan-coretan di atasnya. Dan beliau hanya bisa mengatakan : "Subhanallah....Luar biasa...."
       Apa yang telah dituliskannya, yang dahulu begitu banyak orang mencemooh dan meremehkannya, satu persatu tanpa sadar benar-benar terwujud. Dan benar....seberapapun luar biasanya rencana kita...rencana Allah jauh lebih luar biasa. Beliaulah salah satu sosok hebat di IPB.

Kamis, 30 Agustus 2012

Lomba Paling Kereeeeen Banget di Abad Ini

PEKAN INOVASI MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA (PIMPI) 2012




Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangannya terhadap PDB, penyedia lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka meskipun negara telah menjadi negara industri. Sehubungan dengan itu, pengendalian lahan pertanian merupakan salah satu kebijakan nasional yang strategis untuk tetap memelihara industri pertanian primer dalam kapasitas penyediaan pangan, dalam kaitannya untuk mencegah kerugian sosial ekonomi dalam jangka panjang mengingat sifat multi fungsi lahan pertanian. Dalam sejarah peradaban kemajuan suatu bangsa, pada awalnya selalu dimulai dari keberhasilan masyarakatnya memanfaatkan kelimpahan sumberdaya alam dan hasil-hasil pertanian. Dari keberhasilan tersebut, secara rasional akan muncul berbagai industri terkait, yang secara nyata mampu memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk membangun sistem produksi yang lebih efektif dan efisien, dan mampu menciptakan beragam produk yang diinginkan oleh konsumen. Transformasi komoditas pertanian dari lahan menjadi ragam produk konsumsi, hampir selalu melibatkan para agrotechnopreneur, yang memanfaatkan kemampuan dan kapasitas teknologi dalam wirausaha di bidang agribisnis dan agroindustri. Melihat kenyataan tersebut di atas, maka FORCES IPB sebagai UKM keilmiahan membulatkan tekadnya untuk turut serta dalam mengembangkan agroteknopreneurship di Indonesia guna mencapai Indonesia mandiri dan memunculkan rasa bangga terhadap pertanian negeri. Penyelenggaraan Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) dengan tema “Agrotechnopreneur untuk Negeri” merupakan salah satu bukti tekad tersebut. PIMPI merupakan rangkaian acara yang terdiri dari Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Pertanian (Agropreneur), Kompetisi Teknologi Pertanian Tepat Guna, Gelar Karya Pertanian, dan Seminar Pertanian Indonesia. Acara ini dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia mandiri dan menimbulkan rasa bangga terhadap pertanian bangsa.

Tujuan Kegiatan
1. Memperluas kerjasama dan jaringan keilmuan mahasiswa di Indonesia.
2. Meningkatkan inovasi pemuda di bidang pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan dan kelautan sebagai bentuk kontribusi untuk meningkatkan kemandirian bangsa.
3. Menambah semangat untuk berprestasi, berkarya dan memberikan inspirasi kepada peserta dan pihak-pihak terkait
4. Meningkatnya kepedulian mahasiswa dengan kreativitas dalam berkarya untuk kemajuan pertanian bangsa

Tema Kegiatan
“AGROTECHNOPRENEUR UNTUK NEGERI”

Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk rangkaian acara selama 3 hari yang terkonsentrasi menjadi tiga bagian penting ;
1. Bagian pertama dikemas dalam bentuk kompetisi dimana para finalis mempresentasikan pemikiran dan inovasinya didepan dewan juri yang berkompeten. Kompetisi tersebut terdiri, Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Pertanian (Agropreneur) dan Kompetisi Teknologi Pertanian Tepat Guna
2. Bagian kedua berbentuk pagelaran selama satu hari dimana para finalis dari setiap kategori kompetisi memamerkan hasil karya dan inovasinya pada Gelar Karya Pertanian.
3. Bagian terakhir berbentuk kegiatan penuh kebersamaan dan wawasan yang dikemas dalam acara Seminar Pertanian Indonesia.
Rangkaian acara ini dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia mandiri yang berlandaskan agrotechnopreneur serta memunculkan rasa bangga terhadap pertanian negeri.

Cekidot :  www.pimpi.event.ipb.ac.id

Rabu, 29 Agustus 2012

SO or ACTIVIST? It's Your Choice!

         KAMPUS....
         Teman, sebagai mahasiswa pernahkah kamu mengamati sesuatu?
Terkait mahasiswa di kampus! Ya tragedi kampus menjadi suatu hal yang sangat unik untuk diamati. Ada mahasiswa yang senang beraktivitas untuk kegiatan-kegiatan kampus, jadi aktivis ceritanya. Ada juga mahasiswa yang meluangkan seluruh waktunya untuk mengerjakan laporan-laporan praktikum ataupun belajar dan belajar untuk persiapan ujian.
       Saya cukup salut dengan mahasiswa yang tetap cumlaude, namun aktif di organisasi. Ataupun aktivis yang mampu mempertahankan IPKnya. Banyak aktivis-aktivis dengan IPK sempurna. Gambaran seperti itulah yang mungkin menjadi salah satu ukiran mempesona dari mahasiswa ketika di kampus.
        Right. It's your choice. Itu terserah kamu. Mau jadi mahasiswa yang study oriented, aktivis, atau mungkin kedua-duanya. Itu merupakan pilihan. Dibutuhkan manajerial yang tepat untuk menyinambungkan keduanya.
       Terkadang ada mahasiswa yang merasa terjebak dengan kepenatan aktivitasnya. Kadang mereka merasa aktivitasnya malah mengganggu kuliahnya. Okelah....misalnya ada rapat, kumpul ini, kumpul itu. Super sibuk ceritanya. Sampai-sampai mereka berargumen bahwa tugas kuliahnya belum selesai atau belum belajar gara-gara seharian rapat di kampus. Tahukah kamu? Jika dipikir kembali, mungkin ketika kita rapat di kampus justru secara tidak sadar malah banyak waktu yang terbuang sia-sia. Ketika kumpul di sekret, sebelum rapat malah justru waktu kita terumbar untuk ngobrol gaje, main game, ngegosip, ketawa-ketiwi yang porsi waktunya justru melebihi rapat-rapat organisasi. (hehehe curcol).
          Kegiatan kampus dalam waktu bersamaan justru menguras pikiran, bentrok rapat ini bentrok rapat itu. Makanya sering sekali mahasiswa mengucapkan kata 'PRIORITAS' untuk alasan ijin ini dan ijin itu. Seolah-olah aktif di organisasi yang satu justru menghambat organisasi yang lain ataupun kuliahnya.
         Namun untuk menjadi mahasiswa yang fokus pada study oriented sepertinya bukan merupakan pilihan yang tepat untuk berprestasi. Alasannya untuk menunjang softskill seorang mahasiswa memang di dapat dari luar kegiatan akademik. Public speaking, pandai menulis surat, mengolah bakat, teamwork, dll itu semua di dapat bukan di bangku kuliah.
         Saya bukannya so tau. Sekarang saja saya belum menjadi apa-apa. Saya hanya mahasiswa yang masih duduk di semester 5. Masih banyak yang perlu saya lakukan dan persiapkan untuk masa depan saya. Tapi tulisan saya itu merupakan hasil pencerahan ketika saya mengikuti seminar, melihat mahasiswa berprestasi, sharing dengan kakak kelas, dll. Sayapun sekarang sedang berusaha menyelaraskan antara kemampuan akademik dan juga softskill saya. Tentunya dengan cara saya sendiri. Saya adalah saya. Kamu adalah kamu. Kita semua bisa berprestasi dengan caranya masing-masing. Ingat It's your choice ^^ # Hidup Mahasiswa

Minggu, 26 Agustus 2012

Ah...Kau Tetap Indonesiaku


Yang ramah bagi kami yang punya HARAPAN
INDONESIA memiliki pemimpin yang adil
INDONESIA kaya budaya dan bahasa.. Apalagi Sumber Daya Alam
Warnamu tetap Merah-Putih
Yang Marah terhadap ketidak adilannya mereka..
Indonesia Tanah Airku,” dan aku menyanyikan lagu kebangsaan dengan Bangga.
tak perdulli mereka bilang apa
INDONESIAKU tetap nomor SATU dan Aku BANGGA kepadamu..!!
AHh…  INDONESIAKU!!!!

Jumat, 24 Agustus 2012

Pertemuanku dengan IPB

     Sedikit mengenang masa lalu. Masa indahku ketika berkenalan dengan IPB. Pandangan pertamaku pada sebuah kampus yang mendapat julukan 'Kampus Rakyat'. Kampus yang kata orang adalah kampus nomor 4 di Indonesia.
     Ok curhat nih ya....
     Ga pernah kepikiran buat masuk IPB. Dari dulu cita-cita saya pengennya jadi dokter. Saya pikir 'keren' memakai baju berwarna putih. Dokter wanita berparas canti dan pintar. Keren....
Tapi sekolah kedokteran itu sangat mahal, butuh budget tak sedikit. Kelas 3 SMA sayapun bingung, mungkin keinginan saya gugur. Karena tak tahu apa yang harus saya lakukan.
    Sempat ITB menjadi pilihan saya. Tapi tidak ada satupun jurusan yang saya inginkan di sana. Ditambah saya sudah mengikuti jalur PMDK di IPB. Dan sayapun lolos. Awalnya sih IPB pun tak akan saya ambil. Beberapa bulan kemudian sayapun dapat surat dari IPB, bahwa saya dapat beasiswa penuh. Alhasil dengan segala pemikiran yang panjang IPB saya pilih. 
     Mahasiswa Agribisnis angkatan 47, Fakultas Ekonomi dan Manajemen adalah tempat saya menimba ilmu di sini. Well pertemuan saya dengan IPB di awali dari sebuah pertemuan yang luar biasa. MPKMB adalah tempat saya benar-benar terpesona sama IPB. MPKMB tentu berbeda dengan OSPEK. MPKMB adalah tempat berbagi keceriaan, kegembiraan, penyemangat untuk mengawali kehidupan kampus, dll. Pokoknya tempat yang sangat luar biasa. Laskar Inspirasi 47 nama MPKMB saat saya masuk IPB. MPKMB lah tempat dimana saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat. Hem...3000 mahasiswa baru berkumpul dalam satu tempat. Bernyanyi, bersenda gurau, bersenang-senang, belajar dari orang hebat, dll/
     Sungguh indah untuk dikenang. Terutama saat melakukan simulasi aksi. Anak SMA yang polos seperti saya belajar aksi. Ternyata aksi ada tata caranya. Aksi yang baik seperti apa. Berbeda dengan aksi yang rusuh...seperti banyak dilakukan mahasiswa di televisi. Hal ini adalah ilmu baru bagi saya.
     Saat-saat itulah yang membuat saya kagum pada IPB. Pandangan saya begitu semangat mendengar nama IPB. 'SUKSES' adalah tekad saya menimba ilmu di sini. Tak terasa 2 tahun sudah saya menimba ilmu di IPB. Semoga kampus inilah yang membawa saya menuju bintang di langit. Amin.