Jumat, 31 Agustus 2012

Dirgahayu IPB ke-49 (1 Sept 1963 - 1 Sept 2012)


     Wah wah wah......tak terasa ya ternyata IPB sudah hampir memasuki usia setengah abad. Tepatnya hari ini tanggal 1 September IPB berulang tahun yang ke-49. Saengil cukkae hamnida IPB ^^

     Saya teringat satu kalimat yang diucapkan oleh Rektor kita pada Dies Natalis IPB tahun lalu, beliau mengatakan "Tidak ada alasan untuk tidak berprestasi, dan mari kita tingkatkan prestasi." Kalimat tersebut tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa saja, tetapi kepada seluruh pihak yang ikut memajukan IPB. Intinya harapan beliau dan mungkin harapan yang sama untuk kita semua adalah terus berinovasi dan meningkatkan prestasi di tahun-tahun yang akan datang.

     Dalam sejarah peresmian Institut Pertanian Bogor di Baranang Siang, Ir. Soekarno mengatakan dalam pidatonya....
 "Rakyat Indonesia akan mengalami celaka, bencana, malapetaka dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakyat saja tidak segera dipecahkan. Soal persediaan makanan rakyat bagi kita adalah soal hidup atau mati....."
Sangat jelas begitu pentingnya pertanian. Untuk itulah IPB muncul sebagai kampus pertanian terbesar di Indonesia.

     Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.

     Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Tahun 2004 IPB menerapkan sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional. Sistem ini hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

     Oke....Dirgahayu IPB ke-49. Semoga bisa terus mencari dan memberi yang terbaik, juga dapat memberikan manfaat bagi pembangunan pertanian nasional. Jayalah IPB kita.......

Tokoh Inspiratif (Danang Ambar Prabowo)

     Who is he?
     Teman-teman saya yakin kalian pasti tahu siapa dia. Right. Danang Ambar Prabowo. Beliau adalah Mahasiswa Berprestasi 1 Tingkat Nasional tahun 2007. Hem...kalo di ibaratkan artis ya beliau setara artisnya mahasiswa.
  Beliau ini adalah salah satu orang yang menginspirasi saya sejak pertama kali saya masuk IPB. Kagum. Ya...kagum. Satu kalimat yang mungkin bisa saya gambarkan untuk beliau. 
     Hal yang paling saya ingat tentang beliau adalah cerita tentang dua lembar kertas usangnya. Jujur saya mengenal sosoknya dalam acara Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) IPB. Tokoh yang sangat menginspirasi.
     Masih teringat ketika beliau bercerita bagaimana beliau menuliskan kalimat-kalimat pada dua lembar kertas buram pada saat beliau masih di Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Saat itu beliau baru menghadiri acara Achievement Motivation Trainer (AMT) dengan pembicara yang sangat luar biasa, Ustadz Aris Ahmad Jaya.
     Kata-kata yang membuatnya semangat adalah...
   "Banyak orang yang memiliki mimpi, namun mimpinya itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya adalah karena mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka dalam ingatan saja. Padahal ingatan manusia itu terbatas. Akibatnya kebanyakan dari mereka itu lupa dengan mimpinya. Dan ketika ingat kembali, waktu mereka telah habis. Dan hanya penyesalan yang dirasa."
     Danang Ambar Prabowo menuliskan mimpi-mimpinya. 100 target. Beliau mengatakan bahwa target-targetnya itu sangat sederhana, tanpa berpikir rumit, beliau benar-benar menuliskan apa yang ada di benaknya. Beliau menempelnya di pintu lemari, sehingga beliau bisa sering melihatnya. Beliau bercerita bahwa ada kepuasan tersendiri ketika melihatnya. Namun tak sedikit pula yang berkomentar setiap kali melihatnya.
"Buat apa Nang kamu nulis repot-repot begitu". "Sombong banget sih lo...." atau bahkan dengan nada meremehkan "Udah Nang, ini mah bukan lagi zamannya untuk bermimpi. Realistis sedikitlah."
     Beliau akhirnya melepas dua lembar kertas itu dan memindahkannya di atas tempat tidurnya. Alhasil setiap akan atau bangun pagi beliau dapat melihatnya. Setidaknya komentar-komentar itu tak terdengar lagi. Beliau tak sadar bahwa dua lembar kertas usang itu sudah begitu usangnya. Usang oleh berbagai macam coretan-coretan di atasnya. Dan beliau hanya bisa mengatakan : "Subhanallah....Luar biasa...."
       Apa yang telah dituliskannya, yang dahulu begitu banyak orang mencemooh dan meremehkannya, satu persatu tanpa sadar benar-benar terwujud. Dan benar....seberapapun luar biasanya rencana kita...rencana Allah jauh lebih luar biasa. Beliaulah salah satu sosok hebat di IPB.

Kamis, 30 Agustus 2012

Lomba Paling Kereeeeen Banget di Abad Ini

PEKAN INOVASI MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA (PIMPI) 2012




Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangannya terhadap PDB, penyedia lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka meskipun negara telah menjadi negara industri. Sehubungan dengan itu, pengendalian lahan pertanian merupakan salah satu kebijakan nasional yang strategis untuk tetap memelihara industri pertanian primer dalam kapasitas penyediaan pangan, dalam kaitannya untuk mencegah kerugian sosial ekonomi dalam jangka panjang mengingat sifat multi fungsi lahan pertanian. Dalam sejarah peradaban kemajuan suatu bangsa, pada awalnya selalu dimulai dari keberhasilan masyarakatnya memanfaatkan kelimpahan sumberdaya alam dan hasil-hasil pertanian. Dari keberhasilan tersebut, secara rasional akan muncul berbagai industri terkait, yang secara nyata mampu memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk membangun sistem produksi yang lebih efektif dan efisien, dan mampu menciptakan beragam produk yang diinginkan oleh konsumen. Transformasi komoditas pertanian dari lahan menjadi ragam produk konsumsi, hampir selalu melibatkan para agrotechnopreneur, yang memanfaatkan kemampuan dan kapasitas teknologi dalam wirausaha di bidang agribisnis dan agroindustri. Melihat kenyataan tersebut di atas, maka FORCES IPB sebagai UKM keilmiahan membulatkan tekadnya untuk turut serta dalam mengembangkan agroteknopreneurship di Indonesia guna mencapai Indonesia mandiri dan memunculkan rasa bangga terhadap pertanian negeri. Penyelenggaraan Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) dengan tema “Agrotechnopreneur untuk Negeri” merupakan salah satu bukti tekad tersebut. PIMPI merupakan rangkaian acara yang terdiri dari Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Pertanian (Agropreneur), Kompetisi Teknologi Pertanian Tepat Guna, Gelar Karya Pertanian, dan Seminar Pertanian Indonesia. Acara ini dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia mandiri dan menimbulkan rasa bangga terhadap pertanian bangsa.

Tujuan Kegiatan
1. Memperluas kerjasama dan jaringan keilmuan mahasiswa di Indonesia.
2. Meningkatkan inovasi pemuda di bidang pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan dan kelautan sebagai bentuk kontribusi untuk meningkatkan kemandirian bangsa.
3. Menambah semangat untuk berprestasi, berkarya dan memberikan inspirasi kepada peserta dan pihak-pihak terkait
4. Meningkatnya kepedulian mahasiswa dengan kreativitas dalam berkarya untuk kemajuan pertanian bangsa

Tema Kegiatan
“AGROTECHNOPRENEUR UNTUK NEGERI”

Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk rangkaian acara selama 3 hari yang terkonsentrasi menjadi tiga bagian penting ;
1. Bagian pertama dikemas dalam bentuk kompetisi dimana para finalis mempresentasikan pemikiran dan inovasinya didepan dewan juri yang berkompeten. Kompetisi tersebut terdiri, Kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Pertanian (Agropreneur) dan Kompetisi Teknologi Pertanian Tepat Guna
2. Bagian kedua berbentuk pagelaran selama satu hari dimana para finalis dari setiap kategori kompetisi memamerkan hasil karya dan inovasinya pada Gelar Karya Pertanian.
3. Bagian terakhir berbentuk kegiatan penuh kebersamaan dan wawasan yang dikemas dalam acara Seminar Pertanian Indonesia.
Rangkaian acara ini dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia mandiri yang berlandaskan agrotechnopreneur serta memunculkan rasa bangga terhadap pertanian negeri.

Cekidot :  www.pimpi.event.ipb.ac.id

Rabu, 29 Agustus 2012

SO or ACTIVIST? It's Your Choice!

         KAMPUS....
         Teman, sebagai mahasiswa pernahkah kamu mengamati sesuatu?
Terkait mahasiswa di kampus! Ya tragedi kampus menjadi suatu hal yang sangat unik untuk diamati. Ada mahasiswa yang senang beraktivitas untuk kegiatan-kegiatan kampus, jadi aktivis ceritanya. Ada juga mahasiswa yang meluangkan seluruh waktunya untuk mengerjakan laporan-laporan praktikum ataupun belajar dan belajar untuk persiapan ujian.
       Saya cukup salut dengan mahasiswa yang tetap cumlaude, namun aktif di organisasi. Ataupun aktivis yang mampu mempertahankan IPKnya. Banyak aktivis-aktivis dengan IPK sempurna. Gambaran seperti itulah yang mungkin menjadi salah satu ukiran mempesona dari mahasiswa ketika di kampus.
        Right. It's your choice. Itu terserah kamu. Mau jadi mahasiswa yang study oriented, aktivis, atau mungkin kedua-duanya. Itu merupakan pilihan. Dibutuhkan manajerial yang tepat untuk menyinambungkan keduanya.
       Terkadang ada mahasiswa yang merasa terjebak dengan kepenatan aktivitasnya. Kadang mereka merasa aktivitasnya malah mengganggu kuliahnya. Okelah....misalnya ada rapat, kumpul ini, kumpul itu. Super sibuk ceritanya. Sampai-sampai mereka berargumen bahwa tugas kuliahnya belum selesai atau belum belajar gara-gara seharian rapat di kampus. Tahukah kamu? Jika dipikir kembali, mungkin ketika kita rapat di kampus justru secara tidak sadar malah banyak waktu yang terbuang sia-sia. Ketika kumpul di sekret, sebelum rapat malah justru waktu kita terumbar untuk ngobrol gaje, main game, ngegosip, ketawa-ketiwi yang porsi waktunya justru melebihi rapat-rapat organisasi. (hehehe curcol).
          Kegiatan kampus dalam waktu bersamaan justru menguras pikiran, bentrok rapat ini bentrok rapat itu. Makanya sering sekali mahasiswa mengucapkan kata 'PRIORITAS' untuk alasan ijin ini dan ijin itu. Seolah-olah aktif di organisasi yang satu justru menghambat organisasi yang lain ataupun kuliahnya.
         Namun untuk menjadi mahasiswa yang fokus pada study oriented sepertinya bukan merupakan pilihan yang tepat untuk berprestasi. Alasannya untuk menunjang softskill seorang mahasiswa memang di dapat dari luar kegiatan akademik. Public speaking, pandai menulis surat, mengolah bakat, teamwork, dll itu semua di dapat bukan di bangku kuliah.
         Saya bukannya so tau. Sekarang saja saya belum menjadi apa-apa. Saya hanya mahasiswa yang masih duduk di semester 5. Masih banyak yang perlu saya lakukan dan persiapkan untuk masa depan saya. Tapi tulisan saya itu merupakan hasil pencerahan ketika saya mengikuti seminar, melihat mahasiswa berprestasi, sharing dengan kakak kelas, dll. Sayapun sekarang sedang berusaha menyelaraskan antara kemampuan akademik dan juga softskill saya. Tentunya dengan cara saya sendiri. Saya adalah saya. Kamu adalah kamu. Kita semua bisa berprestasi dengan caranya masing-masing. Ingat It's your choice ^^ # Hidup Mahasiswa

Minggu, 26 Agustus 2012

Ah...Kau Tetap Indonesiaku


Yang ramah bagi kami yang punya HARAPAN
INDONESIA memiliki pemimpin yang adil
INDONESIA kaya budaya dan bahasa.. Apalagi Sumber Daya Alam
Warnamu tetap Merah-Putih
Yang Marah terhadap ketidak adilannya mereka..
Indonesia Tanah Airku,” dan aku menyanyikan lagu kebangsaan dengan Bangga.
tak perdulli mereka bilang apa
INDONESIAKU tetap nomor SATU dan Aku BANGGA kepadamu..!!
AHh…  INDONESIAKU!!!!

Jumat, 24 Agustus 2012

Pertemuanku dengan IPB

     Sedikit mengenang masa lalu. Masa indahku ketika berkenalan dengan IPB. Pandangan pertamaku pada sebuah kampus yang mendapat julukan 'Kampus Rakyat'. Kampus yang kata orang adalah kampus nomor 4 di Indonesia.
     Ok curhat nih ya....
     Ga pernah kepikiran buat masuk IPB. Dari dulu cita-cita saya pengennya jadi dokter. Saya pikir 'keren' memakai baju berwarna putih. Dokter wanita berparas canti dan pintar. Keren....
Tapi sekolah kedokteran itu sangat mahal, butuh budget tak sedikit. Kelas 3 SMA sayapun bingung, mungkin keinginan saya gugur. Karena tak tahu apa yang harus saya lakukan.
    Sempat ITB menjadi pilihan saya. Tapi tidak ada satupun jurusan yang saya inginkan di sana. Ditambah saya sudah mengikuti jalur PMDK di IPB. Dan sayapun lolos. Awalnya sih IPB pun tak akan saya ambil. Beberapa bulan kemudian sayapun dapat surat dari IPB, bahwa saya dapat beasiswa penuh. Alhasil dengan segala pemikiran yang panjang IPB saya pilih. 
     Mahasiswa Agribisnis angkatan 47, Fakultas Ekonomi dan Manajemen adalah tempat saya menimba ilmu di sini. Well pertemuan saya dengan IPB di awali dari sebuah pertemuan yang luar biasa. MPKMB adalah tempat saya benar-benar terpesona sama IPB. MPKMB tentu berbeda dengan OSPEK. MPKMB adalah tempat berbagi keceriaan, kegembiraan, penyemangat untuk mengawali kehidupan kampus, dll. Pokoknya tempat yang sangat luar biasa. Laskar Inspirasi 47 nama MPKMB saat saya masuk IPB. MPKMB lah tempat dimana saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat. Hem...3000 mahasiswa baru berkumpul dalam satu tempat. Bernyanyi, bersenda gurau, bersenang-senang, belajar dari orang hebat, dll/
     Sungguh indah untuk dikenang. Terutama saat melakukan simulasi aksi. Anak SMA yang polos seperti saya belajar aksi. Ternyata aksi ada tata caranya. Aksi yang baik seperti apa. Berbeda dengan aksi yang rusuh...seperti banyak dilakukan mahasiswa di televisi. Hal ini adalah ilmu baru bagi saya.
     Saat-saat itulah yang membuat saya kagum pada IPB. Pandangan saya begitu semangat mendengar nama IPB. 'SUKSES' adalah tekad saya menimba ilmu di sini. Tak terasa 2 tahun sudah saya menimba ilmu di IPB. Semoga kampus inilah yang membawa saya menuju bintang di langit. Amin.

Kamis, 23 Agustus 2012

Sudah Siap Bertempur dengan KRS?

          KRS????????
          Wow.........
          -,-
    
         Sampai sekarang sepertinya KRS Online IPB menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa IPB setiap semesternya. Lho kok bisa? Entahlah.....KRS jadi ajangnya mahasiswa IPB untuk bersabar ria. Melatih kesabaran tepatnya..hahaha. Memang setiap pelaksanaan KRS Online banyak sekali gangguan dan halangan, keterlambatanlah, loadinglah, dll. Ya pokoknya seperti itulah KRS IPB. Saya sendiri kurang paham terkait sistem dari KRS itu sendiri. Saya sendiripun selalu kurang lancar dalam pelaksanaan KRS. Entah teknis seperti apa yang mengganggu. 
        Hal ini tentunya tidak di abaikan begitu saja. Dari pihak IPB, mahasiswa, dan pihak terkait sudah berusaha melakukan perbaikan untuk kelancaran KRS Online. Akan tetapi, mungkin tidak sekaligus selesai...memang membutuhkan waktu.
          Hem terkadang mahasiswa suka 'iseng'. Mereka bilang "Ya tergantung amal-amalan...hahahhaha". Lho kok gitu?
Hehe....maksudnya ada mahasiswa yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mengisi KRS, ada pula yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisinya. Yaaaaa.....tergantung kelancaran. Saking banyaknya mahasiswa yang melakukan KRS tentu saja hal-hal teknis semacam ini akan terjadi. Kalian tahu? Pertama kali saya KRS an, saya sudah stand by dari pagi. Ceritanya sih biar masih pagi, mudah-mudahan lancar. Eh berharap lancar...KRS an malah selesai jam 4 sore. Itupun harus dilanjut besoknya, berhubung mata kuliah yang akan di ambil belum selesai semua. Eh buset dah......puyeng banget itu mah. Gimana ga puyeng coba? Udah di cyber, udah ke warnet, trus pake laptop temen....tetep aja ga kelar-kelar -,-.
          Pokoknya pasti KRS jadi momok tersendiri lah. Bahkan pas pelaksanaannya mungkin bisa jadi tranding topic. Facebook, twitter, jejaring sosial yang lain pun pasti akan jadi ajang curahan hati atau kegalauan mahasiswa IPB.
             Hem....tapi semakin ke sini saya semakin selow aja ngisi KRS. Santai seperti di pantai. Ga usah keburu-buru. Hem mungkin itupun karena saya mengambil Minor. Otomatis saya pasti bakalan dapet jatah atau kuota di mata kuliah yang saya ambil. Beda sama mahasiswa yang mengambil Supporting Course...hem pasti masih rebut-rebutan. 
              Yah pokoknya KRS bawa happy aja deh. Doa dulu, sediain makanan yang banyak biar perut kenyang dan tetep happy. Bismillah dulu yaaaaaa.......
Mudah-mudahan KRS an tahun ini sistemnya semakin lancar dan semakin baik. Selamat KRS an...Jangan lupa lho mulai besok tanggal 24 Agustus 2012. Happy KRS.....
Buat temen-temen yang ikut MPF, MPD, MPKMB....selow aja....Jangan di buat galau.
KRS? Siapa takut! Heeeeeeheeeeee
            

Selasa, 21 Agustus 2012

Uji Kesabaran

          Hari ini adalah hari ke-3 lebaran. Saya berkunjung ke rumah kakek di Cimahi, Bandung. Saya berangkat berempat bersama ibu dan dua adik saya. Jam 8 pagi naik angkot menuju stasiun, jam setengah 10 baru nyampe. Bete banget da....tambah hari itu kondisi badan saya agak kurang fit.
          Rencana sih naik PATAS, eh ujung-ujungnya malah naik KRD Ekonomi. Waw...udah kebayang padetnya. PATAS hanya ada pemberangkatan jam 11.20, sedangkan KRD jam 10.10. Ya iyalah KRD yang dipilih karena ga mau nunggu lama.
          Penat dan makin penat, kepala pusing. Di dalam berdesak-desakkan. 
"Stroberi...stroberi dua rebuan......"
"Susu murni segar......susu........"
"Kipas murah dua rebuan...kipas murah, sok dipilih ngarah teu hareudang"
"Tahu sumedang..tahu...tahu....aya oncom oge bilih bade"
"Iwa peye...iwa peye..."#suara orang ngamen.
"Endog puyuh, kacang......endog..."
Aduh bener-bener pusing ga karuan....ditambah saya tidak kebagian tempat duduk. Kepala makin berputar-putar. Selain itu, perhatian saya terpusat pada dua orang laki-laki aneh yang terrus-terusan menatap ke arah kami. Langsung pikiran saya terpusat pada tas yang sayan pegang. Sampai akhirnya turun, tetap saja dua laki-laki itu melihat ke arah kami dengan gerak-gerik mencurigakan. Saya takut itu maling. Benar-benar uji kesabaran.
          Nah pas pulang menuju rumah, dari jalan depan saya naik ojeg. Jalan ke rumah saya naik...ada sedikit tanjakan. Tahukah kamu apa yang terjadi? Saya jatuh dari motor. Itu benar-benar sakit rasanya. Alhamdulillah saya baik-baik saja. Hanya sikut yang sedikit lecet. Kaget banget da.........Yah kesabaranku masih di uji......
Semoga hal ini ga pernah terjadi lagi.

Jumat, 17 Agustus 2012

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
May you have all of the three.
HAPPY IEDUL FITRI 1433 H

Rabu, 15 Agustus 2012

P4IPB

Bergabunglah dalam gerakan ini di Pelatihan Pembuatan Proposal (P4) IPB 2011 “IPB Juara Umum Pimnas 2013”