Sabtu, 15 September 2012

'Keseleo' di Jurnalistik Fair

     Sabtu yang cerah....
     Ketika saya bergalau ria tak ada kuliah, akhirnya saya 'keseleo' di acara Jurnalistik Fair. Saya memang dari awal sudah merencanakan ikut JF. Keseleo di jurang yang tepat...hahaha. Kenapa? Well akan saya ceritakan pengalaman saya.
     Pagi-pagi saya udah stand by nih di gedung Andi Hakim Nasution, IPB. Termasuk teman saya Icha. Kami sengaja berangkat pagi-pagi supaya dapat tempat duduk yang strategis. Itu kebiasaan saya kalo ikut seminar pasti datang awal. Salah-salah tempat, nanti saya bisa tidak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Posisi duduk menentukan fokus atau tidaknya (hahaha...itu buat saya).
     Acara nya cukup ngaret. Saya benci itu...udah bete aja. Harusnya jam setengah 8 udah mulai...eh ngaret dah. Jam 9 kurang baru acara di mulai. Oke..tak masalah. Itu kebiasaan orang Indonesia. Jam karet. Kebiasaan itu harus kita ubah. Sulit? Ya bisa jadi. Tapi mulailah dari diri sendiri. Mulai dari kita dulu.
     Masuk ke sesi 1. Pembicaranya adalah Irwan Arif Riyanto. Kalo tidak salah beliau itu adalah kepala di Republika Online (ROL). Sesi ini sangat interaktif sekali. Beliau menjelaskan banyak hal tentang jurnalistik. Oke kalo saya nilai dari 1-10, maka  sesi ini saya beri nilai 8.
     Lanjut ke sesi 2. Ups dari Seputar Indonesia lho...mendatangkan pemimpin redaksinya langsung. Siapa hayooo? Arif Soeditomo..si presenter berita yang ganteng. Saya bertemu dia 2 kali. Dulu dia hadir di acara 'Rosi goes to Campus'. Seru....tapi pada awalnya dia kurang komunikatif, seperti sedang membawakan berita. Hahaha. Lanjut ke siaran langsung acara Jurnalistik Fair di Seputar Indonesia. Sekilas doang sih.  Zaldi. Kalian tau siapa dia? "Waspadalah waspadalah" yaa kata-kata itu. Kalian pasti bisa menebaknya. Reportase langsung dari AHN. Sesi ini saya beri nilai 8,75...hahha
     Setelah break, acara dilanjutkan dengan lomba presenter. Seru abis. Oke lanjut saja ke sesi terakhir. Pembicaranya adalah Bang Levi dan Kak Rifki. Mereka adalah orang-orang jurnalis, tepatnya mencari berita-berita investigasi. Hal yang paling saya ingat dari Bang Levi ketika beliau menanyakan "Berapa orang disini yang ingin menjadi jurnalis?". Banyak orang yang mengacungkan tangan. Beliaupun mengatakan "Benar sebanyak ini yang akan menjadi jurnalis? Jadi jurnalis itu tidak gampang, gajipun tak seberapa". Bang Levi ini menurut saya adalah sosok yang berkharisma. Saya kaget ketika tau beliau adalah insinyur Teknik Sipil dan Lingkungan. Hal yang paling saya ingat adalah ketika beliau mengatakan bahwa menjadi seorang jurnalis itu sulit. Harus jujur. Salah-salah memberikan informasi nanti malah kena hukum deh. Hal yang paling berkesan adalah ketika Bang Levi memutarkan video tentang pembantaian orang utan. Sedih banget. Judulnya "Orang utan seharusnya dilindungi....Tak dilindungi". Sesi ini saya kasih poin 9,9 deh.....hahahah pokoknya seru.
     Hem..ternyata dunia jurnalis itu seru. Saya jadi pengen belajar nulis. Jadi teringat dosen saya, beliau mengatakan bahwa selama kuliah beliau tidak pernah minta uang pada orang tuanya. Beliau hanya mengandalkan uang dari tulisannya. Termasuk tulisan-tulisan beliau banyak sekali yang masuk koran. Beliau bilang hampir 3 juta per bulan ia dapatkan dari menulis. Wow keren ga tuh. Menulis itu hal yang mudah sebenarnya. Kita hanya perlu duduk manis meluangkan waktu sejenak dan mengolah pikiran untuk menuangkan ide-ide kreatif yang ada dalam diri kita. Selain itu, kita harus banyak membaca untuk bisa menulis. Oke...
Selamat beraktivitas..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar