Sejak beberapa tahun terakhir, pengguna
internet di Indonesia mengalami ledakan yang cukup dahsyat, bahkan diperkirakan
menyentuh angka 40 juta. Sebuah angka yang cukup fantastis meski masih sangat
jauh jika kita bandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk negara ini yang
mencapai kisaran 200 juta lebih.
Dari sekian pengguna internet, hampir sebagian besar dari mereka adalah para
pengguna media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa kita jadikan sebagai
pilihan. Meski begitu, tampaknya Facebook
ataupun Twitter tetap menjadi
yang paling digemari, meski belakangan ini media sosial lain seperti Google
Plus mulai ikut bersaing.
Tumbuh-kembangnya “media sosial” seperti Facebook, Twitter, BlackBerry Messenger, dan lain-lain,
pada hakekat nya merupakan kebutuhan masyarakat, yang tidak mungkin lagi dapat
ditutup-tutupi dan dihalangi perjalanan nya. Keadaan seperti ini, seharusnya tidak
mengagetkan. Alasanya, seiring dengan tahap-tahap pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa, dimana setelah suatu bangsa mampu melewati "massa konsumsi
tinggi", maka perkembangan ekonomi akan memasuki tahap "keping
elektronika".
Kenapa media sosial? Mengacu pada statistik pertumbuhan media
sosial, kawasan Asia paling cepat di dunia. Secara umum, populasi penggunaan
internet di Asia mencapai 58 persen dari penduduk Asia yang mencapai
3.879.000.000. Di Indonesia pun pertumbuhan pengguna internet mencapai angka
yang sangat signifikan. Berdasarkan data Comscore, pada Pebruari 2012
penguasaan domain internet di Asia Pasifik mencapai 33 persen. Lebih spesifik
lagi, Burson-Masteller Asia Pasific 2011 menyatakan bahwa Indonesia adalah
pengguna terbanyak kedua situs jejaring sosial Facebook. Jumlahnya mencapai 40 juta akun. Sementara pengguna Twitter mencapai 20 juta akun atau
tertinggi kelima di dunia.
Menyikapi kehadiran media sosial, kita berharap agar Pemerintah
tidak cukup puas hanya dengan menerbitkan UU tentang ITE. Namun, sudah seharus
nya Pemerintah pun mampu menjadikan eksistensi media sosial ini sebagai
"agent off change" sekaligus sebagai "penggerak utama"
pembangunan, khusus nya dalam memasyarakatkan ide-ide baru ke masyarakat.
Hanya, betapa keliru nya, jika Pemerintah memandang sebelah mata atau malah
menjadikannya "musuh" dalam melakoni laju nya pembangunan ini.
Kekuatan media sosial tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai
contoh, di Indonesia keberhasilan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta adalah
dari kelihaiannya menggalang masa dan ‘promosi’ melalui media sosial. Di
Amerika, keberhasilan seorang Obama menjadi presiden negara adidaya, disebabkan
karena kemampuan penggalangan masa secara cepat dan efektif untuk melengserkan
sejumlah diktator di Timur Tengah.
Pada dasarnnya teknologi itu sangatlah penting. Jika kita tidak
mampu menggunakan teknologi, maka teknologi itulah yang akan meninggalkan kita
di belakang. Di era sekarang dan mendatang, teknologi menjadi senjata utama
untuk mengubah berbagai hal, termasuk budaya didalamnya. Peran teknologi
menciptakan perubahan sangatlah besar. Dan tidak bisa dihalangi apalagi secara
konvensional. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengelolanya secara tepat.
Media sosial bisa menjadi sebuah kekuatan sosial untuk
mengkritisi pemerintahan, misalnya untuk membongkar kasus korupsi dan pelayanan
publik yang tidak memadai. Kekuatan media sosial itu adalah pada lingkungan
sosialnya. Komunitas menjadi hal yang utama dalam membangun sebuah kekuatan
dari media online. Dan jejaring antara media sosial dengan media konvensional
adalah jembatan antara sebelum mampu meraih kekuatan di media sosial. Hampir
sebagian besar kekuatan media sosial itu dikuatkan oleh media massa
konvensional, baik cetak maupun elektronik.
Semakin meningkatnya penggunaan media sosial tersebut, maka akan
berdampak pada perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial itu merupakan
suatu perwujudan dinamika kehidupan sosial. Maka, tentunya untuk mencapai
dinamika kehidupan sosial itu, masyarakat selalu mengalami perubahan.
Ditengah-tengah masyarakat, kelompok-kelompok sosial yang ada
bukanlah sesuatu yang statis atau tetap, melainkan selalu mengalami
perkembangan sesuai dengan perubahan yang diperlukan oleh kelompok tersebut.
Pada dasarnya perubahan itu diperlukan karena kelompok sosial tersebut sudah
tidak cocok lagi dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat ini. Melalui interaksinya
denga manusia lain serta alam sekitarnya, manusia menyadari dan menemukan
sesuatu yang lain, yang dilakukan untuk mengubah dan memperbarharui hidupnya.
Salah satu contohnya adalah semakin meningkatnya meda sosial
menyebabkan gaya hidup pada masyarakat mengalami pergeseran, diantaranya
sebagai berikut :
Ø Perubahan mencari inforasi
Internet merupakan media yang penuh informasi. Sampai-sampai kita bisa mengatakan bahwa semua yang kita butuhkan bisa
kita temukan di dunia maya ini. Termasuk media sosial dengan dukungan untuk
melakukan posting atau tweet yang turut memperkaya informasi
yang tersebar.
Hal ini didukung dengan semakin banyaknya media-media berita
yang memanfaatkan media sosial untuk mensharing informasi yang mereka beritakan. Salah
satu kemudahan dalam mencari informasi melalui media sosial ini adalah faktor
efektifitas dan efisiensinya karena hanya dengan cara berlangganan atau masuk
dalam jaringan pertemanan, perkembangan informasi akan dengan mudah diikuti.
Walaupun mbah ‘Google’ tetap akan menjadi salah satu pilihan utama.
Ø Perubahan gaya komunikasi
Saat ini, komunikasi secar konvensional mulai banyak
ditinggalkan, seperti penggunaan telepon. Banyak orang yang lebih sreg dengan memanfaatkan akun media sosial
mereka untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Media sosial memberi
kemudahan dalam mendukung kebutuhan komunikasi ini. Cukup sekali share atau tweet,
semua orang yang ada dalam lingkaran pertemanan akan mengetahuinya. Bayangkan
jika kita harus menggunakan layanan SMS atau telepon dimana kita harus
melakukannya satu per satu.
Media sosial
ibarat sebuah pisau. Media sosial dapat digunakan untuk membunuh ataupun
membantu, pilihan penggunaanyya ada pada mereka yang menggunakannya.
Sebagaimana pisau itu dibuat untuk membantu pekerjaan manusia dalam hal
memotong sesuatu, maka media sosial merupakan alat bantu untuk meningkatkan
manfaat dan aktivitas yang dilakukan. Media
sosial mampu mempercepat gerak, serta memperluas penjangkauan yang dilakukan.
Intinya, sangat tergantung dari penggunanya.
Pengguna media
sosial harus semakin cerdas untuk melihat perkembangan teknologi
yang terus berlangsung dengan cepat. Beragam gadget dan aplikasi baru akan
terus berdatangan. Hanya membutuhkan sebuah tujuan bersama agar teknologi
tersebut tak menjadi sia-sia. Media sosial hanyalah sebuah alat bantu, bukanlah
utama. Kekuatan dari media sosial adalah kekuatan kita, sebagai makhluk sosial
yang memanfaatkan media sosial.
NB :
Diikutsertakan dalam Lomba Essay Online Natural FMIPA Unila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar