Sabtu, 15 Desember 2012

Satu Menit



Barusan, tepat pukul 08.44 saya termenung sejenak. Tak lama. Hanya satu menit. Satu menit saja untuk mengevaluasi semuanya. Satu menit saja untuk terdiam dan membisu. Satu menit saja hati ini bisa menangis.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hingga diri ini kadang terlena oleh cepatnya waktu. Diri ini terlalu tenang dan santai menjalani hidup. Dua puluh tahun. Usia yang begitu panjang. Bayi --> anak-anak --> remaja --> lansia. Posisi sekarang : menuju dewasa.
What are you doing? What have you get?Belum banyak yang bisa digapai. Belum banyak bermanfaat diri ini. Banyak target yang masih perlu di kejar. Banyak mimpi yang belum bisa di gapai.
Ingat waktu akan terus berjalan dengan cepat. Waktu tak bisa kembali. Hanya diri inilah yang harus bisa berkompromi dengan waktu. Bernegosiasi dengan waktu. Life is choice. Hidup itu pilihan. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya atau terus terlena oleh waktu. I have a dream. And believe me, I can make it happen.
Note (di ambil dari novel 5 cm) :”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar